a1

Monday, December 17, 2018

FOKBI Jabar Raih Juara 3

FOKBI Jabar Raih Juara 3

Lomba Poco poco Nusantara 7


Sang juara beserta Ketua FOKBI Jabar (tengah) , ft: Sonni Hadi.
Jakarta, (Lomba Poco poco).- Federasi Olahraga Kreasi Budaya Indonesia (FOKBI) Jawa Barat, berhasil meraih predikat Juara 3 tingkat nasional lomba poco poco nusantara 7, setelah bali dan papua tahun 2018 di Jakarta (Minggu 16/11)

Kreasi akhir utusan fokbi jabar (ft:Sonni hadi)
Perlombaan yang diikuti oleh utusan dari provisi se nusantara ini, cukup meriah terutama paling yang menarik adalah kostum yang dikenakan para tim utusan fokbi dari masing masing provinsi membawa ciri khas daerah masing masing.

Beragam gaya, corak berbagai pernik pernik yang menarik dikenakan pada kostum yang jarang dijumpai di daerah lainnya, sehingga membuat para peserta terlihat menawan setiap penampilan mereka. Demikian juga para juri perlombaan tersebut, tidak kurang dari 10. Mereka semuanya menilai dari berbagai sisi, mulai dari penampilan, gaya, tata rias, perlengkapan, warna sampai kepada ketelitian gerakan para peserta.

Hadiah yang disedikan mulai dari penghargaan piagam sampai kepada nilai rupiah untuk juara I mendapat uang pembinaan Rp 50 juta dan piala dari ibu negara RI.
Atlit dan pengurus Fokbi (ft:Sonni hadi)

Katagori perlombaan, mulai dari tingkat usia 5 tahunan, kelompok umur, kelompok umum, kreasi nusantara sampai kepada tingkat profesional. Semuanya dinilai melalui keterampilan kreasi masing masing daerah, sehingga para penonton dibuat terkesima dan tidak beranjak dari tempat duduk. Waktu yang disediakan disesuaikan dengan lagu yang sudah jadi patokan fihak panitia.

Menurut Ketua DPD FOKBI Jawa Barat, Hj Tetet Sutardjo, kegiatan yang dilaksanakan setahun sekali ini, cukup membawa angin segar bagi cabang cabang fokbi yang ada di daerah. Karena selain kreasi olahraga kreasi budaya di setiap daerah se nusantara ini akan terus terlestarikan melalui kesenian dan kegiatan positif. Juga mengembangkan kreatifitas kepada para generasi penerus.

Pembukaan lomba poco poco nusantara 7 perebutkan piala ibu negara (ft: Sonni Hadi)
Disamping melestarikan berbagai budaya di tanah air, juga memunculkan kreasi baru tanpa meninggalkan gaya dan budaya asli daerah. Se[perti halnya dari jawa barat dengan tingkat profesionalnya mampu mempertontonkan berbagai adegan katagori sulit yang perlu lama latihan dan kedisiplinan.

Alhamdulilah, kata bunda tetet yang biasa dipanggil akrab di kalangan para atlet fokbi, bahwa jawa barat masih bisa mempertahankan predikat juara walau turun satu tingkat, karena tahun lalu jabar meraup juara 2, jelasnya.

Untuk tahun depan diharapkan bisa menurunkan dari beberapa katagori, tidak hanya pada katagori profesional saja. Kalau mampu bisa juga menurunkan yang katagori tingkat sekolah dasar (SD). Katanya sangat bersemangat.

Untuk melihat video silahkan klik -  https://youtu.be/8eIqodH9_f4

http://majalahmahardika.blogspot.com/

Wartawan   : Yusuf Supriyatna
Editor         : Yopi SHahadi
Penanggungjawab: Sonni Hadi
tikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul " Mengejar Pemecahan Rekor Dunia Poco-Poco", https://olahraga.kompas.com/read/2018/05/05/12162448/mengejar-pemecahan-rekor-dunia-poco-poco.
Penulis : Tjahjo Sasongko
Editor : Tjahjo Sasongko
Federasi Olahraga Kreasi Budaya Indonesia (FOKBI)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul " Mengejar Pemecahan Rekor Dunia Poco-Poco", https://olahraga.kompas.com/read/2018/05/05/12162448/mengejar-pemecahan-rekor-dunia-poco-poco.
Penulis : Tjahjo Sasongko
Editor : Tjahjo Sasongko

FOKBI Jabar Juara 3 Nasional

Sunday, December 9, 2018

Perangkat Desa Donor Darah

Warga desa 

Mengenal Donor darah


Donor darah
Situ Mandala, (majalahmahardika).- sedikitnya 31 labu darah, hasil dari warga masyarakat desa Situ Mandala Rancah yang melakukan donor darah melalui PMI setempat. Belum lama ini jelang akhir tahun 2018.

Para pendonor darah tersebut di antaranya dari perangkat desa siaga situ mandala kecamatan Rancah, juga karang taruna setempat dan beberapa warga yang sadar akan aksi kemanusiaan, sesuai dengan tema "Setetes Darah Sejuta Kehidupan".

Karang taruna dan perangkat desa
Menurut Hj Iis dari pusat kesehatan desa (Puskesdes), mengharapkan kegiatan yang digelar ini merupakan kelenderan desa setempat dan masyarakat menjadi tahu bahwa menjadi donor darah itu selain menyumbangkan darah juga berdampak kepada kesehatan.

Diharapkan dalam acara selanjutnya, pendonor akan lebih menambah jumlahnya dari sekarang yang tercatat sebanyak 31 orang pendonor.


wartawan: Yusuf S
Editor Yopi




Porisman 7 Tampilkan Tetty Kadi dan Acil Bimbo

Untuk ke empat Kali

SMA Negeri 3 Juara Umum


GOR Tarbak, (Majalahmahardika).- Alumni SMA Negeri 3 Bandung, raih predikat sebagai juara umum pada acara Porisman 7 tahun ini (2018) yang diikuti oleh 6 alumni SMAN di Bandung di lapangan olahraga Taruna Bakti Jl Suci Bandung, (Sabtu 8/12)


Pekan olahraga sekolah menengah atas negeri (Porisman 7) ini tujuannya bukan untuk mencari prestasi dibidang olahraga, namun lebih dititik beratkan kepada kekeluargaan dan kebersamaan para alumni sman era 60 sampai 70 an, untuk bersilaturahim dalam suatu acara yang dikemas lebih banyak hiburan.

Ketua panitia Dade Achmad, pembina upacara Makbul Padmanegara (ft:Sonni Hadi)
Masih kuat lari walau sudah "sepuh" (Ft:Sonni Hadi)
Betapa tidak, mereka yang hadir pada acara tersebut mayoritas berusia antara 50 tahun lebih. dan kenapa porisman pesertanya hanya terbatas sampai sman 6 atau 6 sma. Hal tersebut memang sejak berdirinya ajang silaturahim ini saat itu di Kota Bandung baru 6 sekolah, yakni sman 1 sampai sman 6. Namun demikian jumlah para alumni tidak sedikit, sampai ribuan. Hanya mereka yang bisa hadir sebagian, karena masih banyak para alumni yang kini keberadaannya di luar kota Bandung.

Porisman yang ke 7 ini, dilaksanakan di gedung olahraga sekolah Taruna Bakti Jalan Suci. selain 4 cabang olahraga, yang jadi tujuan diadakannya acara ini juda para alumni menampilkan berbagai kesenian era tahun 60-70-80- an dipadukan dengan kesenian jaman now.

Acara tahun ini kepanitiaan oleh alumni SMAN 6, cabang olahraga yang ditampilkan bola poli, basket, tenis meja dan sepak bola. Keluar sebagai juara umum SMAN 3 Bandung yang untuk ke 4 kalinya bertahan menyandang predikat juara umum. Juara I Basket SMAN 3 Juara II SMAN 2. Juara I cabang olahraga poli SMAN 5 Juara II SMAN I. Cabang olahraga Tenis meja SMAN 3 juara II SMAN 4, cabang olahraga Basket Juara I SMAN 3, juara II SMAN 2 dan cabang olah raga Sepakbola Juara I SMAN I Juara II SMAN 5.
Artis lawas Tetty Kadi pun hadir pada acara Porisman 7(Ft Sonni Hadi)



Selanjutnya untuk pelaksanaan Porisman 8 tahun 2019 giliran SMAN I, acara penyerahan estapet bendera Porisman langsung diserahkan oleh Ketua Panitia Porisman 7 Purn Kombes Pol Dade Achmad kepada Ketua harian IKA SMAN I.


Sementara itu Purn Letjen Makbul Patmanegara alumni SMAN 6 angkatan 1970 selaku pembina upacara mengatakan, bahwa kegiatan yang dilaksanakan ini sangat luar biasa kekeluargaan antara alumni dari 6 sekolah.

Tampilan mengagumkan (ft Sonni Hadi)
Bukan karena banyaknya para alumni yang hadir, namun juga yang lebih menggembirakan ini adalah para pesertanya sudah pada "sepuh sepuh" tetapi semangatnya sangat luar biasa. Penyelenggarakan ini memang luar biasa, masalahnya semua panitia dan peserta sudah pada pensiun dan tidak memiliki kekuasaan apapun, namun mampu menyelenggarakan dengan luar biasa berhasil.

Acara ini bukan menonjolkan masalah olahgaranya saja, tetapi bagaimana menonjolkan silaturahmi dengan para alumni. Kemungkinan kedepan olahgara tidak seperti halnya olahraga yang biasa dilakukan kebanyakan yang masih segar bugar. Tapi para alumni ini antinya olahraga seperti kalau main tenis meja tidak seperti sekarang, mungkin nanti hanya lempar bola saja, katanya berseloroh, mengingat usia semakin lanjut.

Sementara itu, pada hiburan lainnya juga Acil Bimbo sempat menyanyikan beberapa lagu, juga Tetty Kadi dengan tembang lawasnya mampu meraih simpati para alumni yang sebaya dengan dirinya.


Sonni Hadi

Monday, December 3, 2018

Rudy Djamil Terbaring Lemah

Seniman yang tersisa

Rudy Djamil Kondisinya Melemah

Seniman senior Rudy Djamil, kondisinya masih terbaling, sulit menelan makanan, dan semakin melemah. Kini ia hanya didampingi seorang istri setianya teh Titi dan cucunya, di kediaman sebuah rumah sederhana kawasan perumahan metro tepatnya di Jl Saturnus Barat II No 8 Bandung.
Rudy Djamil dan istri serta kerabatnya.


Kang Rudy sapaan akrab rekan rekannya atau dikenal masyarakat penyuka hiburan lawak, tergolong artis serba bisa, pernah main film layar lebar, sinetron dan beberapa judul lainnya yang menghibur. Belakangan membatasi diri hanya bisa sebagai pemandu acara, yang konon tidak secapai shooting maupun melawak diberbagai kota.

Sebut saja pelawak yang serba bisa ini, sampai akhir tahun 2017 masih sempat mengisi berbagai acara. bahkan awal tahun 2018 masih aktif di dunia hiburan, kendati setiap minggunya selalu bersepeda. Padahal usianya sudah 80 lebih, postur tubuhnya memang kurus tinggi dan penyuka berat rokok.

Belakangan ini Rudy Djamil terjatuh di rumahnya, hingga harus dirawat di rumah sakit lebih dari satu bulan, kondisinya terus melemah namun tetap semangat untuk bangkit ada pada dirinya. Ditambah rekan rekannya yang dari Fikom Unpad, Damas, PMB selalu berdatangan memberikan suport.
Rudy Djamil pertengahan 2018 di acara reunian.

Bahkan dari berbagai perkumpulan selalu menjenguk dan mendo,a kan Kang Rudy cepat sembuh. Semuanya berdoa untuk kang Rudy yang memang paling aktif dalam berbagai organisasi kemasyarakatan maupun di organisasi ketika masih kuliah di Unpad.

Rudy Djamil berkiprah di dunia hiburan berbarengan dengan alm Suryana Fatah, alm Yus Yusup, Alm Us Us, Alm Rachmat Hidayat, Almh Taty Saleh, Alm Ibing Kusmayatna, Alm Aom Koesman, dan beberapa artis asal Kota Bandung. Kini seniman asal Bandung ini tingal kang Rudy Djamil yang sudah lanjut usia.

Tidak heran kalau beberapa seniman juniornya selalu berkunjung ke rumah Rudy Djamil yang cukup sederhana, tidak semewah para artis jaman now.

Daya ingat Rudy Djamil masih kuat, beberapa rekannya yang menjenguk selalu disambut dengan kedua tangannya untuk bersalaman, walau masih tetap terbaring. Senyuman khasnya masih mewarnai wajah Rudy Djamil biasanya. Namun tetap keharuan di dua kelopak matanya berlinang air mata, seolah olah berterimakasih untuk menyempatkan datang melihat kondisinya sekarang.

Tatapan wajah dan dua tangannya menyambut, hanya itulah kemampuan Rudy Djamil sekarang. Ia tak mampu berkata, hanya bahasa isyarat saja yang digerakan sekali sekali, sambil menatap dan senyum.

Tubuhnya sangat kurus, karena sulit masuk makanan. Padahal ia tidak mempunyai penyakit lain kecuali bekas jatuh bagian punggungnya agak terganggu.

Menurut istrinya Teh Titi, Kang Rudy sulit makan karena ada dahak di tenggorokannya, kalaupun makan hanya sedikit sekali. Namun demikian masih tetap ada masuk sedikit makanan yang lembut lembut, ucap istri tercintanya.

Harapan terbaik, dari semua penggemarnya untuk Rudy Djamil yang tidak pernah masuk organisasi partai politik. Bahkan namanya tidak terkontaminasi oleh hal hal politik, karena ia berpendapat, hidup ini asal bisa menghibur semua golongan masyarakat, sudah cukup.

Penulis : Sonni Hadi


Friday, May 11, 2018

Harmoni Jawa Sunda Tumbuhkan Nilai Adat

(Ft:Parsih)
Jalan Dipenogoro, (Majalahmahardika online).- Harmoni Jawa Sunda digelar di Bandung hadirkan 2 gubernur 1 wakil gubernur masing masing Jatim, Yoga dan Bandung,


Tuesday, May 1, 2018

Buruh Pertanyakan Walikota Bandung

Peringati hari buruh (ft.Siti)
Bandung, (majalahmahardika.com).- Sedikitnya 1000 buruh yang peringati May Day di Bandung berdatangan dari berbagai daerah, perntanyakan walikota Bandung tentang Bus gratis...............

Alumni SMAN 7 Angkatan 72

ikl tengah

Buka Bersama Komunitas Jiwalumaju ++