ikl-s-1

ikl-fit

Senin, 05 Juli 2021

Masih Banyak Terobos Water Barrier

 Hari ke 3 Pembatasan mobilitas di beberapa ruas jalan Masih bolong bolong

 Pembatasan pergerakan mobilitas di beberapa ruas jalan Kota Bandung, masih banyak dilanggar. Disamping jarangnya petugas di lokasi, juga masih ada oknum sipil yang sengaja berani membuka Water Barrier, juga hal lain kurang disiplinna pengguna jalan.

 

Hari ketiga PPKM di Kota Bandung, selain menurunkan Satpol PP dibantu Linmas, Polisi  juga menurunkan Kodim 0618/BS Kota Bandung, sekaligus memberikan penerangan kepada masyarakat yang masih berkegiatan di beberapa lokas, teruama di beberapa titik yang dianggap masih adanya kerumunan massa.

 

Penutupan arus lalulintas pada hari ketika sudah dimulai sekitar pukul 11.00 wib, dampaknya tidak sedikit pengguna jalan harus kebingungan dan terpaksa memutar balik membuat badan jalan padat dan berdampak ke jalan lain yang tidak jauh dari penutupan jalan.

 

Seperti di Jalan Kebonjati, biasanya bisa lewat Otto Iskandar dinata arah selan kini harus ke Otto arah kanan masuk Jalan Statsion Timur selanjutnya ke viaduk dan Wastu. Sedang yang akan menuju arah selatan harus lewat dago karena Jalan Aceh ditutup. Demikian jalan Dago hanya bisa lewat persimpangan Dipenogoro karena Dago arah selatan dan utara ditutup.

 

Sehingga tidak ada jalur lain kecuali haru memutar jauh beberapa kilo, itu pun sebagian jalan arternatip banyak ditutup warga setempat. Hal serupa terjadi di beerapa jalan arah masuk pusat kota.

 

Namun wilayaharah Ujungberung, cukup padat arus lalulintas masih banyak orang berkerumun,demikian juga arah Bandung Barat Cibeureum, Cijerah masih banyak orang orang yang belanja keperluan macam macam. Daerah Moh Toha Cigereleng masih terasa masih banyak masyarakat berkegiatan.

 

Perubahan mencolok di Jalan Astana Anyar, semua pedagang kaki lima, tidak ada bersih hanya beberapa orang yang berjalan kaki. Sama halnya di Tegallega tidak ada kegiatan PKL, tapi di pinggir jalan masih tetap ada berjualan. Apalagi di Jalan Belakang Pasar Baru, took took masih buka.

 

Sonni Hadi

 

 

jalan Protokol Sepi di Bandung

Jumat, 02 Juli 2021

Vaksin ke 2 driver Ojek

 Tidak divaksin Kemungkinan

Tak Bisa On line

 

Ratusan orang pengemudi Ojol (Ojek On line) di Bandung, antri untuk divaksin ke dua. Mereka kemungkinan tidak bakal bisa on line apabila tidak melakukan vaksin yang disarankan fihak kantor gojek.


 

Pelaksanaan vaksin kedua untuk para pengemudi Ojol baik pengemudi sepedamotor maupun mobil dilaksanakan mulai tanggal 1 Juli 2021 sampai dua minggu kedepan di Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat (MPRJ) Jalan Dipatiukur Bandung. Mulai pukul 08.00 sampai pukul 16.00 WIB.

 

Selain para pengemudi Ojek, juga bisa dari umum mulai usia 60 tahun ke atas, dengan cara daftar bawa ktp kemudian antri periksa tekanan darah dan suhu, kemudian langsung divaksin di tempat dibawah tenda merah. Selanjutnya harus menunggu beberapa menit biasanya sampai 30 menit menunggu reaksi tubuh setelah divaksin.

 

Menurut beberapa pengemudi ojek, perlunya divaksin bukan saja takut karena tidak bisa dapat orderan, namun berusaha mengikuti aturan pemerintah serta menjaga kesehatan daripada harus berobat nanti kalau sakit. Kami kami ini setiap hari berhubungan langsung dengan masyarakat pengguna jasa, jadi sangat perlu menjaga kesehatan kata Tuty (26) yang bersemangat sambil mengacungkan tangan. “ Gas Polllll terus di Aspal” teriaknya sambil menyeringai.

 

Apakah benar kalau tidak divaksin tidak bisa on line? Jawabnya jangankan tidak divaksin telat periksa suhu tubuh saja dari jadwal yang ditentukan . Langsung mendapat notip pemberitahuan  di HP dengan kalimat “ Maaf anda untuk sementara tidak bisa on line, silahkan periksa suhu tubuh dan tekangan darah di Posko Aman”

 

Jadi tidak heran adanya pemberitahuan untuk divaksin, semua driver yang ada di Bandung dan luar kota Bandung berdatangan untuk divaksinasi.

 

Sonni Hadi

 

Rabu, 30 Juni 2021

Dua orang pengendara motor terkapar korban tabrak lari

Dua orang pengendara sepedamotor terkapar di tengah badan jalan jembatan layang Surapati Cicaheum tepat di mulut jalan Panatayudha, setelah ditabrak oleh kendaraan roda empat yang melaju dengan kecepatan tinggi. (29/6)

Ripda korban tabrak lari

 Korban tabrak lari itu bernama Jakaria warga Jalan Hegarmanah mengendarai sepedamotor No Pol D 2699 VEO dan Ripda wanita diperkirakan usia 36 tahun mengendarai motor Nopol D 5647KC. Keduanya melaju dari arah timur jalan laying menuju jalan Suci (Gasibu)

 Tepat di ujung jalan layang depan kantor sekretariat Mahawarman, tiba tiba mobil yang tidak diketahui jenisnya menabrak dari arah belakang. Tidak ada yang tahu percis kejadian tersebut, hanya terdengar suara benturan keras dan jerita dari kedua korban.

 Menurut beberapa orang di tempat kejadian yang kebetulan berada di kantin samping secretariat Mahawarman, tidak seorang pun yang mengetahui jelas. Mengetahui setelah kedua korban tergeletak dan diamankan di bahu jalan.

 Kedua korban siuman setelah beberapa saat, Jakaria yang sadar dan mengeluarkan darah dari hibungnya akibat benturan keras di bagian kepala mengatakan, terlempar setelah ditabrak mobil dari belakang dan langsung saat itu tidak ingat lagi, jelasnya.


Sedangkan Ripda diduga kaki sebelah kiri mengalami luka berat karena tidak bisa digerakkan ketika diangkut masuk ambulance.

 


Selasa, 29 Juni 2021

Beberapa Ruas Jalan di Pusat Kota Bandung

 

Pada Malam Hari Sepi tanpa  orang orang

 

 Beberapa jalan utama atau protocol di pusat Kota Bandung, sepi dari orang lalu lalang, nampak terlihat menyeramkan, padahal baru menunjukkan pukul 20.00 WIB.(29/6-20)


Jalan protocol terutama Jalan Asia Afrika dari simpang empat tamblong lengkong Besar tertutup rapat oleh Road Barrier (Pembatas jalan) sampai simpang empat Jend Sudirman Otto Iskandar dinata. Disambung otto sampai Jalan Ibu Inggit Garnasih tidak bisa dilalui, karena jalan utama Asia Afrika tertutup. Termasuk Jalan Banceuy, Kapatihan, Dalam Kaum sampai Lengkong Kecil.

 Pusat Kota Bandung dengan ditutupnya jalan jalan utama , praktis beberapa pusat perbelanjaan sepi sejak pukul 18.00, kalau pun ada hanya beberapa warung restoran buka tapi tidak berani menerima pembeli untuk duduk duduk. Konon takut sanksi berat dari pemerintahan Kota Bandung.


Penyekatan lainnya selain di pusat Kota yang sangat berpengaruh arus lalulintas serta menyebabkan penumpukkan berbagai kendaraan, di kawasan Jalan Buah batu lingkar, karena tertutup Barrier,  kendaraan menumpuk di stopan untuk keluar arah Laswi. Simpang empat Gatot Subroto-Laswi tertutup yang menuju Kosambi sama dengan dari arah A. Yani menuju Kosambi tertutup. Demikian juga Jalan Gajah Lumantung menuju Riau ditutup, arus kendaraan menjadi padat di Jalan Purnawarman dan tidak bisa keluar ke arah Dago karena ditutup. Hal seperti ini menyebabkan jalan satu arah itu macet dan bisa keluar memutar lewat Tamansari dan masuk jembatan layang.


 Dengan ditutupnya beberapa ruas jalan menuju pusat kota, tidak sedikit pengendara terutama yang dari luar kota  harus memutar arah atau mencari jalan alternative. Bahkan banyak sekali jalan pintasan yang diportal oleh lingkungan setempat, terutama yang masuk komlek perumahan.

Sementara itu, penutupan berlangsung dan membuat pusat kota sepi bagaikan kota “Lumpuh dan tak berpenghuni” Namun jauh dari pusat kota orang orang tetap banyak yang berkerumun, seperti di Pasar tumpah Jamika, Pasar Andir malam hari, Cicadas jalan Cikutra, Jalan Raya Cijagra, Pasar Gordon. Semua seolah tidak ada larangan untuk berkumpul.

 

ikl tengah