Hari ke 3 Pembatasan mobilitas di beberapa ruas jalan Masih bolong bolong
Pembatasan pergerakan mobilitas di beberapa ruas jalan Kota Bandung, masih banyak dilanggar. Disamping jarangnya petugas di lokasi, juga masih ada oknum sipil yang sengaja berani membuka Water Barrier, juga hal lain kurang disiplinna pengguna jalan.
Hari ketiga PPKM di Kota Bandung, selain menurunkan Satpol PP dibantu Linmas, Polisi juga menurunkan Kodim 0618/BS Kota Bandung, sekaligus memberikan penerangan kepada masyarakat yang masih berkegiatan di beberapa lokas, teruama di beberapa titik yang dianggap masih adanya kerumunan massa.
Penutupan arus lalulintas pada hari ketika sudah dimulai sekitar pukul 11.00 wib, dampaknya tidak sedikit pengguna jalan harus kebingungan dan terpaksa memutar balik membuat badan jalan padat dan berdampak ke jalan lain yang tidak jauh dari penutupan jalan.
Seperti di Jalan Kebonjati, biasanya bisa lewat Otto Iskandar dinata arah selan kini harus ke Otto arah kanan masuk Jalan Statsion Timur selanjutnya ke viaduk dan Wastu. Sedang yang akan menuju arah selatan harus lewat dago karena Jalan Aceh ditutup. Demikian jalan Dago hanya bisa lewat persimpangan Dipenogoro karena Dago arah selatan dan utara ditutup.
Sehingga tidak ada jalur lain kecuali haru memutar jauh beberapa kilo, itu pun sebagian jalan arternatip banyak ditutup warga setempat. Hal serupa terjadi di beerapa jalan arah masuk pusat kota.
Namun wilayaharah Ujungberung, cukup padat arus lalulintas masih banyak orang berkerumun,demikian juga arah Bandung Barat Cibeureum, Cijerah masih banyak orang orang yang belanja keperluan macam macam. Daerah Moh Toha Cigereleng masih terasa masih banyak masyarakat berkegiatan.
Perubahan mencolok di Jalan Astana Anyar, semua pedagang kaki lima, tidak ada bersih hanya beberapa orang yang berjalan kaki. Sama halnya di Tegallega tidak ada kegiatan PKL, tapi di pinggir jalan masih tetap ada berjualan. Apalagi di Jalan Belakang Pasar Baru, took took masih buka.
Sonni Hadi