Sabtu, 22 Februari 2025

DADA ROSADA Blak Blakan

 


Di balik tembok penjara yang kukuh dan dingin, terdapat ribuan cerita tentang orang-orang yang dipenjara. Banyak yang berpikir bahwa semua orang yang dipenjara adalah orang jahat, tapi apa yang terjadi jika ada yang dipenjara karena fitnah, kebohongan, atau kelemahan?

Ini adalah ceritera blak-blakan seorang mantan walikota Bandung Dada Rosada yang tidak sedikit dicintai oleh Masyarakat Bandung, karena kepolosan, kebaikan, percaya kepada siapa saja yang memanfaatkan kebaikannya hingga merasakan dinginnya penjara Sukamiskin di Kota Bandung. Bakal diangkat kisahnya oleh seorang sutradara ternama dari Jakarta.

Dada berceritera, mulai dari perjalanan proses hukum target operasi (TO) KPK tawar menawar masa hukuman 5 tahun-7 tahun-15 tahun akhirnya 10 tahun, dibongkar dan dijelaskan beginilah “cermin” hukum di Indonesia karena kekuasaan, kata Dada seraya menambahkan kalimat “ Najis aingmah dihukum sapoe oge-sunda”, juga menjelaskan bahwa dirinya dihianati dan dibohongi oleh beberapa orang penguasa saat itu.

Memang ceritera blak blakan mantan wlikota Bandung yang satu ini, benar benar terjolimi oleh para penguasa yang merasa benar untuk kepentingan golongannya.

Masuknya ke LP Sukamiskin seperti sudah disekenario sebelumnya dari keinginan penguasa untuk menjadi ketua partai adalah seseorang, namun yang terjadi orang lain. Dari momen inilah sebagai kambing hitam adalah Dada Rosada yang sebelumnya sudah dicalonkan bakal jadi gubernur jabar.

Karena fitnahan yang begitu dipercaya oleh penguasa, akhirnya Dada dijegal, bahan bukan untuk dihentikan jadi bakal calon gubernur namun dijadikan taget untuk dihukum dan dimiskinkan. Tentunya hal penjelasan ini akan dituangkan dalam sebuah video lengkap, untuk pemahaman public.

Memang ceritera yang dilirik oleh sutrada ini, kemungkinan kelak akan dijadikan sebuah film tentang

seorang pria dipenjara karena tuduhan korupsi. Tapi, apa yang terjadi jika sebenarnya hanya menjadi korban kekuasaan dan kepentingan orang-orang yang berkuasa? Ia hanya ingin melakukan yang terbaik untuk negaranya, tapi malah menjadi korban kepentingan orang lain.


Cerita-cerita seperti ini membuatku sadar bahwa tidak semua orang yang dipenjara adalah orang jahat. Ada yang dipenjara karena fitnah, kebohongan, atau kelemahan. Ada yang dipenjara karena kekuasaan, kepentingan, atau tekanan.

Maka, kita harus berhati-hati dalam menilai orang lain. Kita harus melihat lebih dalam dan mencari kebenaran sebelum membuat penilaian. Kita harus ingat bahwa setiap orang memiliki cerita dan alasan yang unik, dan kita tidak boleh membuat asumsi atau penilaian yang salah, kata beberapa orang yang turut hadir dalam blak blakan seorang mantan walikota Dada Rosada yang mengalami jadi penghuni di LP Sukamiskin Bandung.

Sonni Hadi

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan tulis komentar anda

ikl tengah

Selendang merah galery Kopi Surapati