ikl-s-1

ikl-fit

Rabu, 10 Oktober 2012

Kalau tentara joged memang lucu


Tampak para prajurit selepas upacara HUT TNI ke 67 di Lapangan Gasibu Bandung, bebas hiburan salah satunya berjoged ria. Mereka suka ria , dari masing masing kesatuan menampilkan kebolehannya, namun tampak ada saja yang nekad dipanggul walau tertatih tatih  berusaha tidak jatuh dari pegangan teman temannya. Dengan hiburan itu memang menghibur sesama anggota termasuk para penonton

Jumat, 31 Agustus 2012

Bisnis Jual Pulsa atau pakai sendiri menguntungkan


Yakin menguntungkan, mau dijual lagi atau dipakai sendiri. Tidak mempergunakan Hp banyak, cukup satu saja. Karena 1 hp bisa dipergunakan kepada semua operator. (1 Chip All Operator ) Cara menjual pula kepada pembeli (konsumen) tidak usah pake kode prodak seperti XL,AS,IM3,Simpati dll, cukup jumlah rupiah.no hp.PIN sudah sampai kepada konsumen. Contoh: beli Rp 5.000 cara perintahnya - 5.085722xxxxxx.PIN Contoh: beli Rp 10.000 cara perintahnya - 10.085722xxxxxx.PIN Kemudian kirim kan ke SMS Center (kami) nomornya tinggal pilih, mau dari AS, Simpati, IM3, XL dll. ( Kartu AS 085222407222 - 085294407888 ) ( IM3 085624421555 ) - ( XL 087825488199 ) ( AXIS 083820771177 ) ( 3 - 08986866868 ) Setelah terkirim akan ada laporan sukses atau gagal. Kalau nomor tersebut dalam satu hari membeli berulang kali, tinggal menambah titik (.) di belakang PIN angka 2 atau 3 atau 4. Contoh 10.085722xxxxxx.PIN.2 (kalau beli yg kedua kali) 10.085722xxxxxx.PIN.3 (kalau beli yg ke tiga kali) dst nya. MERUBAH PIN G.[pin lama].[pin baru ] contoh : G.1234.2012 Cek Saldo anda ketik S.[ pin ] contoh S.1234 terus kirimkan ke sms center nanti ada balasan (report) PENGISIAN TOKEN PLN koderupiah (20).no meter.pin contoh : PLN20.10547854624.1234 setelah dikirimkan ke sms center nanti ada jawaban dengan nomor dan berikan nomor tersebut ke konsumen. SMS KOMPLEN C[PIN].COMPLAIN] CONTOH: C.1234.10.08132012xxxx.TGL:25/05/2012.BLM langsung kirim ke sms center Cara menyimpan saldo anda deposit (kirim uang-transfer) minimal Rp 20.000 ke rekening BCA No 7771086598 atas nama Sonni Hadi. Setelah terkirim anda beritahu kami bisa klik di sini atau melalui facebook Sonni Hadi atau telepon ke (022) 2507708 alamat kantor. Setelah di cek oleh petugas kami deposit masuk baru kami mengirimkan nilai uang melalui SMS nomor hp anda yang sudah didaftarkan lebih dulu ke kami (nomor hp tersebut untuk sarana menjual pulsa ke konsumen) Daftar sekarang menjadi agen penjual pulsa klik di sini .

Senin, 20 Agustus 2012

Irup Gubernur difoto wanita bercelana pendek


Pemandangan ini sempat menjadi buah bibir di kalangan pemotret dan para peserta upacara 17 Agustus 2012 di lapangan Gasibu Bandung, yang saat itu bertindak sebagai inspektur upacara Gubernur Jabar. Selain kurang hikmatnya jalannya upacara karena berbagai faktor, seperti berdekatan dengan menjelang hari raya, juga peserta upcara hanya dihadiri beberapa pasukan saja, bahkan dentuman meriam yang biasa berdentum berbarengan serine saat detik detik proklamasi, kini tidak ada lagi. Bahan perbincangan tersebut tentunya tertuju kepada seorang wanita mengenakan celana pendek dan paha putih terbungkus stoking warna kulit, padahal depan mimbar berdiri gubernur jabar dan undangan yang rata rata para pejabat di provinsi dan pimpinan kesatuan. Konon pihak tatib panitia acara ini tidak mampu mentertibkan para pemotret yang belum jelas siapa mereka sebenarnya apakah jurnalis atau dari umum yang berani masuk lapangan.

Minggu, 19 Agustus 2012

Seratus limapuluh miliar lebih terkumpul zakat di provinsi jabar


Dikemanakan yahhhhh hasil zakat untuk tingkat provinsi sedikitnya terkumpul 150 miliar, itu baru sampai pukul 02.00 wib dan dikabarkan masih tetap berjalan dan bertambah laporannya.....weyyyyy perlu diawasi nih, soalnya zakat hak orang miskin Masyarakat perlu tahu disalurkan kemana perolehan zakat yang tidak sedikit itu, kon banyak berdalih kalau zakat benar benar diberikan kepada mereka yang berhak negara ini tidak akan ada orang fakir miskir karena terbantu oleh zakat yang tidak bisa dimiliki orang orang yang berkecukupan. Jumlah yang sangat besar itu diumumkan oleh panitia shalat ied di lapangan Gasibu Bandung, bahkan untuk tingkat wilayah Kota Bandung, sampai pukul 02.00 sebelum shalat ied dimulai uang sudah terkumpul banyak dan jumlah akan berubah terus menerus karena belum masuk semua. Ketidak percayaan banyak orang, dianggap wajar karena pihak panitia tidak mengumumkan secara terbuka kepada siapa saja uang zakat tersebut disantunkan. (Sonnihadi/Bandung)

Sabtu, 18 Agustus 2012

Veteran Jangan Dilupakan


Vetran pejuang sering mengalami berbagai kesulitan, apabila kalau sudah menghadapi kerasnya hidup di jaman kemerdekaan yang pernah diperjuangkan tempo doeloe. Bahkan mereka hanya dipandang sebagai pensiunan saja dan cukup menerima santunan alakadarnya. Padahal mereka wajar kalau mendapat perlakuan istimewa dari negara. Masih banyak para anggota veteran yang belum memiliki rumah, hidupnya menempati kamar kontrakan ke kontrakan lainnya. Bahkan ada juga yang di usir pemerintah karena dengan alsan rumahnya diperlukan orang lain. Terlepas dari itu semua dan berbagai alasan kebijakan pemerintah yang berkuasa, mereka hanya bisa mengelus dada dengan harapan perhatikan kesejahteraan semasa hidup. Karena hanya tinggal beberapa ribu saja para veteran yang masih hidup.

Minggu, 22 Juli 2012

E-KTP sampai pukul 22.00 di Coblong Bandung


Sebanyak 4 (empat ) kelurahan sudah rampung atau diselesaikan pendataan warga sekaligus memenuhi pembuatan elektronik kartu penduduk (E-KTP) dari 6(enam) kelurahan yang ada di wilayah Kec. Coblong Kota Bandung. Pelayanan kepada masyarakat di kecamatan coblong ini ternyata hingga jauh malam, setiap harinya bisa sampai pukul 23.00 WIB, itu pun pabila para petugasnya tidak kelelahan. Menurut Camat Coblong Drs. H Anton Sugiana, Ms.i ketika ditemui di sela sela kerumunan para warga yang menunggu antrian mengatakan, dari 6(enam) keluarahan sudah empat kelurahan hamper selesai, di antaranya Kel. Lebak Siliwangi, Kel. Cipaganti, Kel. Lebakgede dan Kel.Dago hamper selesai. Jadi tinggal 2(dua) kelurahan yaitu Kel. Sekeloa dan Kel. Sadangserang. Earga masyarakat di kecamatan coblong yang berhak untuk memenuhi criteria memiliki KTP (e-KTP) sesuai kakrtu keluarga dancatatan sebelumnya tidak kurang dari 120.000. Sebanyak itu tentunya bias berubah karena berbagai hal seperti kepindahan kedatangan dan pergi, meninggal serta menginjak dewasa.Karena itulah petugas pencatat data sekaligus meng edit perubahan yang disesuaikan dengan catatan dari rukun warga(RW) setempat. Kecepatan proses pencatatan data di Kecamatan Coblong berkat bantuan dari para ketua rukun warga dan ketua rukun tetangga.
mereka secara bergantian menjelaskan dan memberikan informasi yang diperlukan pencatat di kecamatan, sehingga tidak ada waktu yang tertunda. Dengan bantuan warga masyarakat pengerjaan bias dilaksanakan setiap harinya sampai 400 orang, angka tersebut tentunya melebihi jam kerja di kecamatan. Hal ini menurut Anton, karena pelayanan kepada masyarakat yang antusias juga membantu kelancaran pencatatan. Di Kecamatan Coblong hanya ada 2 unit mesin yang dipinjamkan, dengan kedua mesin ini tidak bisa dipergunakan terus menerus, karena sesuai aturan mesin setelah dipergunakan 4 jam harus di istirahatkan selama 1 jam, hal ini menjaga agar mesin tidak eror yang menyebabkan pekerjaan dan pelayanan kepada masyarakat terganggu. Pembuatan atau sebut saja pencatatan data e-KTP ini masih bebas biaya sampai jadwal waktu yang ditentukan Mendagri yakni bulan Oktober mendatang. Untuk selanjutnya pembikinan e-ktp diwajibkan membayar biaya yang ditentukan pemerintah. Untuk memperlancar pembuatan e-ktp ini pihak kecamatan Coblong sengaja menyediakan lokasi khusus bahkan halaman depan dan samping disediakan tenda agar masyarakat bisa menunggu giliran tanpa kegerahan di dalam ruangan. Walaupun setiap harinya mulai sejak pagi selalu dipenuhi oleh mereka yang berurusan dengan e-ktp tetapi pelayanan kepada masyarakat dalam hal lain tetap berlangsung dan dapat dipenuhi sebagaimana mestinya, tanpa penundaan waktu, kata Camat Coblong. Drs.H Anton Sugiana, M.S.i. Sementara itu, proyek EKTP dikerjakan dalam dua tahap. Tahap pertama dimulai pada 2011 dan berakhir 30 April 2012 yang mencakup 67 juta penduduk di 197 kabupaten/kota. Tahap kedua dilakukan di 300 kabupaten/kota lain di Indonesia sepanjang 2012 untuk 105 juta penduduk. Secara keseluruhan, pada akhir 2012, setidaknya 172 juta penduduk sudah memiliki E-KTP. Direktur Jenderal Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri Irman mengatakan, biaya pengadaan EKTP selanjutnya lebih rendah sebab hanya untuk blanko seharga Rp 16.000. (Darwito)

Senin, 16 Juli 2012


Minal aizin walfaijin, mohon maaf lahir bathin, sesama umat kita saling memaafkan dan hal ini atas nama seluruh keluarga besar IKA SMPN3 Bandung, saya mengucapkan selamat masuk di bulan suci ramadhan, dan mengamalkannya demikian Ketua IKA mengawali pembukaan acara pengajian rutin yang ke 5 diadakan oleh keluarga besar angkatan 76 . di Rumah makan Ponyo Jl Malabar Bandung.

Sabtu, 14 Juli 2012

M Nugi TJ SH Balon Wabup Purwakarta


Beberapa tokoh dan ulama serta unsur pemuda Purwakarta: Dorong H Nugi TJ, SH Calonkan Wakil Bupati Purwakarta
Purwakarta,(Mahardika).– Beberapa tokoh ulama, tokoh masyarakat dan berbagai ormas, tampaknya mulai melirik kepada seorang figure dari masyarakat kelahiran Purwakarta asli, untuk diusung sebagai pendamping bupati purwakarta. Kendati hal pemilukada daerah itu masih sela satu tahun lagi, bursa pencalonan dan pencarian figure sudah ramai siapa yang bakal muncul dan disenangi masyarakat. Moch Nugi TJ, SH yang dikenal oleh masyarakat dari berbagai kegiatan, dinilai sangat cocok apabila dia menjadi pendamping bupati, selain Nugi yang dikenal berbagai kalangan mulai dari arus bawah hingga berbagai tokoh kemasyarakatan, ia juga dikenal sebagai seorang yang mudah bergaul, agamis juga cerdas dalam berbagai bidang pembangunan. Hal yang paling disukai kalangan, bahwa Nugi selalu mampu menyelesaikan berbagai hal yang menyangkut permasalahan di tengah masyarakat dengan musyawarah tanpa kesudahan dengan perselisihan. Hal itulah yang membuat bagi beberapa tokoh masyarakat menginginkan bahwa Nugi mau untuk dicalonkan sebagai pemimpin di purwakarta. Pemilihan umum kepala daerah purwakarta akan berlangsung tahun 2013 nanti, tetapi bursa calon sudah mulai banyak dari berbagai usungan partai politik. Tampaknya dari jalur independent yang sudah mencuat adalah Nugi, kendari dirinya tidak melakukan berbagai promosi. Hanya berbagai kalanganlah yang meramaikan dan memunculkan sebuah nama sehingga di tengah tengah masyarakat purwakarta muncul nama Nugi.
Nugi yang asli putra daerah Purwakarta dan jebolan fakultas hokum di Unpas Bandung, kini menetap di kawasan Pasar Jumat Purwakarta, sejak kecil ia dibesarkan di Kebonkolot tidak jauh dari Rumah Sakit Bayu Asih. Tidak heran kalau dirinya sangat dikenal berbagai kalangan, walaupun ia bukan anggota salah satu partai politik. Ketika ditanya oleh majalah ini, kenapa tidak masuk partai politik agar mendapat usungan ? Nugi menjawab dengan senyum “ membaktikan diri kepada Negara dan terutama kepada masyarakat, jalannya bukan melalui partai saja. Individu pun boleh kan ? “ Nugi balik bertanya sambil ngakak disusul kalimat, “yang penting saya berusaha untuk baik kepada semua pihak terutama belajar untuk jujur agar tidak dibenci temen temen” kilahnya. Apa bener bapak mencalonkan menjadi pendamping bupati atau wakil bupati ? Saya tidak mencalonkan, itu hanya beberapa kalangan saja menyebut nama saya. Biarkan kehendak masyarakat asal maksud dan tujuannya baik, saya akan mengikuti dan berusaha untuk lebih baik lagi. Kan tahu sendiri saya hanya sebagai pekerja di sebuah perusahaan yang banyak kaitannya dengan warga, dari mana dana untuk kampanye yang tidak sedikit jumlahnya. Jelasnya. Moch Nugi TJ, SH yang ditemui di kawasan Jatiluhur Purwakarta, mengakui kalau dirinya bersedia untuk dicalonkan hanya sebagai Wakil Bupati saja, bahkan ia merasa cocok apabila disandingkan dengan pejabat yang kini sedang menjabat. Kenapa tidak mencalonkan sebagai orang nomor satu saja? Tanya Mahardika, ia dengan tulus menjawab “ saya terus terang masih belum mampu untuk menjadi orang nomor satu, lagi pula pejabat yang sekarang sudah tampak baik memimpin dalam berbagai bidang dan dapat dirasakan masyarakat. Kalau saja ada yang masih belum puas, rasanya sangat naïf sekali. Sebab tidak semua permasalahan yang ada di muka bumi ini orang akan puas kalau mengejar kepuasan, pasti ada kekurangan. Untuk itulah kita harus bekerja untuk kepentingan masyarakat bukan untuk diri sendiri, katanya meyakinkan. M Nugi TJ, Sh yang dipanggil akrab pak Nugi, memang sering melakukan berbagai kegiatan social di tengah tengah masyarakat khususnya di wilayah kecamatan Jatiluhur dan umumnya di kawasan Kota Purwakarta. Berbagai kegiatan social yang sering dilakukan adalah silaturahmi dengan masyarakat lapisan bawah di desa desa dengan membagikan sebagian rejeki perusahaan yang dipimpinnya yakni PT Win Textile. Walau pun ia kapasitas sebagai manager, namun tak urung dan tidak ada rasa batas suka bergaul dengan warga masyarakat luar perusahaan maupun dengan para karyawan. Sehingga tidak heran para tokoh agama dan masyarakat serta kepemudaan di sekitarnya, tidak ada jarak dan tidak ada rasa adanya garis perbedaan. Sementara itu dikenalnya panutan yang dilahirkan di Purwakarta ini, M Nugi selalu memiliki kalender aksi social dengan pihak perusahaan serta masyarakat umum, yang didukung oleh para ulama, tokoh masyarakat, pemuda dan para aparat. Mereka sangat menyenangi dengan kegiatan rutin tersebut. Karena tidak ada campur politik atau berdiri disalah satu golongan, benar benar murni dari tengah masyarakat. Belum lama ini PT Win Textile mempercayakan kepada Nugi untuk mengadakan kegiatan Isra Mi’raj, dengan mengundang berbagai elemen di masyarakat. Selain memberikan santunan langsung kepada para anak yatim piatu, orangtua jompo, penyandang cacat juga kepada masyarakat yang belum beruntung dari segi perekonomiannya. Dengan kegiatan yang bertema Semangat Isra dan Mi’raj Nabi Muhammad SAW, mengajak untuk lebih meningkatkan ukhuwah islamiyah, stabilitas social dan kesalehan social. Menurut Manager HRD & GA PT. Win Textile Bpk. M. Nugi TJ, SH mengatakan , mengajak untuk meningkatkan ukhuwah islamiyah, stabilitas sosial dan kesalehan social, antara PT. Win Textile dengan masyarakat sekitar. “ Kita harus menjalin tali silaturahmi antara jajaran management & pekerja PT. Win Textile serta tokoh masyrakat supaya terjalin” katanya Hubungan harmonis, selaras guna menunjang produktifitas di dalam melaksanakan proses produksi dan akan timbul ketenangan antara masyarakat dan pekerja PT. Win Textile karena pekerjanya mayoritas 99% masyarakat sekitar yakni masyarakat Purwakarta. Tinggal kita memberikan contoh dan suri tauladan di dalam bekerja dan dalam memimpin untuk selalu berbuat jujur, Adil, amanah dan objektif agar PT. Win Textile lebih maju kedepannya dan akan lebih dirasakan manfaatnya oleh masyarakat khususnya kec. Jatiluhur dan umumnya masyarakat Purwakarta” (Yulis Magitha Bungsu)

Rabu, 04 Juli 2012

Majalah Mahardika edisi Juli-Agustus 2012


Majalah Mahardika edisi Juli-Agustus 2012 ini mengupas tentang pengadaan Al Quran, Judi Togel, KPK bicara, seni tradisional benjang, kereta api ekslusif, balon walikota, bupati sampai kepada anggota DPRD kecewa kinerja bupati

Senin, 07 Mei 2012


Vespa yang dirubah menjadi ala gubug berjalan, konon ide dari gerilya perang Vietnam, memang ekstrim ide anak muda

Vespa modif ala kendaraan perang


Satu lagi mesin Vespa dimodifikasi hingga body menyerupai tank baja, yahoooootttt

Vespa ekstrim menyerupai tank baja


Boleh sebut kenaraan menyerupai tank untuk gurun pasir atau medang terjal, memang vespa mesinnya tua namun kekuatannya maksi

Vespa mesin di depan yang ekstrim


Vespa yang yang satu ini dirubah sedemikian rupa, sesuai dengan imajinasi pemiliknya. Kuat, aneh, jadi bahan tontonan, mampu membawa barang apa saja. Disitulah kepuasan pemilik kendaraan hasil rancangan sendiri, terutama berani merubah. Silahkan persepsika yang melihat, apakah ini bentuk perahu perang, kendaraan gurun pasir, atau kendaraan bulan, bebas yang penting melikinya senang hasil karya sendiri

Anak muda berkreasi


Memang asyik kalau anak anak muda berkreasi, apapun jadi bisa dinikmati bersama teman teman-teman. Mereka awal Mei 2012 berkumpul di pelataran monumen perjuangan rakyatjawa barat Bandung

Vespa ekstrim kreasifitas anak muda


Kreasifitas memang tidak bisa dibendung dan tak ada yang bisa melarang, inilah salah satu bentuknya

vespa SOG Bandung Raya ke 17 majalahmahardika.com

Kamis, 03 Mei 2012

Jual Gadis ABG


Penjualan para gadis remaja untuk penjaja seks di tempat tempat prostitusi dan beberapa diskotik terselubung serta panti pijat dan tempat tempat hiburan yang terselubung plus plus, kerap terjadi setiap tahunnya. Tidak jarang pihak kepolisian berhasil menangkapi para germo dan para pencari korban, tampaknya kasus seperti ini sering terjadi dan tidak pernah berhenti,karena sangat menjanjikan. Namun ada juga yang tidak tersentuh aparat karena ada pendukung lain, mulai dari sulit masuk (akses) , bocor sebelum digerebeg, adanya oknum tertentu. Salah satu kasus yang cukup besar adalah yang ditangani Polda Jawa Barat, berhasil membongkar penjual wanita remaja yang baru menginjak dewasa, rata rata berusia belasan tahun dan dijual ke negara tetangga serta dijual ke beberapa lokasi di daerah sumatera.
Mereka yang terjebak sindikat itu, tidak bisa meloloskan diri. Karena lokasi penampungan dijaga oleh anjing anjing yang siap menerkam dan hanya beberapa germo yang bisa lalulalang untuk menjual dan menarik para wanita muda untuk dijual kepada para pelanggan yang kerap selalu dijaga ketat baik pergi maupun pulang ke lokasi penampungan. Mereka bak tawanan perang hanya diperas dan diperas. Pengakuan seorang bernama Afian asal Cirebon, siapapun tidak ada harapan untuk meloloskan diri, karena penjagaan begitu ketat. Dirinya berada dalam cengkeraman itu berawal pertemuan dengan seorang wanita setengah baya di mall, saat itu baru saja lulus SMA dalam perkenalan dengan wanita yang mengaku bernama Nensi asal Jakarta, berakhir dengan kepergian ke Jakarta karena dengan iming dan harapan mendapat gajih menggiurkan. Dengan bekal beberapa perhiasan dan uang yang cukup, dan tidak ada rasa curiga akhirnya ke Jakarta. Tentunya harapan kedua orangtuanya mampu melanjutkan keinginan Afian yang baru berusia 17 tahun itu, bisa melanjutkan sekolah ke jenjang lebih atas lagi disamping bekerja. Tapi apa harapan kedua orangtuanya, kandas karena selama setahun tak ada kabar beritanya, bahkan tidak tahu keberadaan Afian. Ternyata juga, korban seperti gadis Cirebon ini bukan satu satunya, masih banyak korban lain dari daerah seputaran Jawa Barat bahkan ada yang dari Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Ternyata para gadis ABG yang terjerat germo itu, jumlahnya tidak sedikit yaitu 100 orang lebih dan sisanya sekitar 300 orang masih dalam pencarian di beberapa tempat. Pihak polisi daerah Jawa Barat berhasil membawa seratus orang lebih dalam suatu operasi besar besaran di kawasan Balai Karimun. Termasuk seorang lelaki yang disebut sebagai boss besar atau "papih" inisialnya Is Eng Pet, ya sebagai germo dan penerima uang dari hasil pendapatan para gadis gadis ABG tersebut. Afian kepada para wartawan di Mapolda Jabar mengatakan ceriteranya bagaikan di neraka, ia harus meladeni lelaki hidung belang dengan imbalan uang tetapi uang tidak bisa diambil oleh Afian ia tidak diperbolehkan menyimpan uang. Karena selain makan dan pakaian termasuk yang harus dilunasi. Selain Afian ada juga seorang gadis berusia 15 thaun juga dari Cirebon bernama Dewi Sri Ratna atau biasa dipanggil Gasriti, ia mengandung dan melahirkan seorang bayi namun bayi yang dilahirkan dijual oleh boss besar seharga Rp 3 juta. Lebih parah lagi ada beberapa orang gadis berusaha meloloskan diri namun tertangkap, ganjarannya disiksa di depan ratusan abg lainnya seolah disengaja agar tidak ada yang mencontoh bisa meloloskan diri.
Beberapa pakar hukum yang berhasil ditemui majalah ini seperti Melani SH mengatakan, hukuman yang sesuai dengan KUHP yang berkaitan dengan penjualan wanita di bawah umur sangat ringan. Menurut pasal 297 KUHP, barang siapa yang melakukan kejahatan dengan menjual wanita di bawah umur dijatuhkan hukuman selama lamanya 6 tahun penjara. Ini dianggap hukuman terlalu ringan karena tidak sesuai dengan penderitaan yang dialami oleh para ABG yang menjadi korban. Yang cocok seharusnya para pelaku kejahatan itu minimal dihukum 15 tahun penjara atau maksimal seumur hidup. Demikian juga pakar hukum lainnya bernama Indra Cahaya, SH. Mereka yang melakukan kejahatan tersebut bisa dijerat beberapa pasal KUHP, mereka selayaknya mendapat hukuman berat. Karena penjual ABG perlu dihukum berat mereka melakukan perbuatan amoral dan biadab, katanya. Inilah sekelumit kasus terbongkarnya penjualan ABG oleh Polda Jawa Barat September 1998, yang sampai saat ini tidak jelas kabar beritanya para pelaku kejahatan itu.

Rabu, 02 Mei 2012

Tabloid jadi majalah mahardika


Tanggal 1 September 1998 adalah lahirnya media tabloid Gema Mahardika, dengan bekal SIUPP yang baru keluar dengan No 417/SK/MENPEN/SIUPP/98 dibawah Yayasan Gema Mahardika Persada. Ber alamat di Jl Dipatiukur Kp Haurmekar No A28 Kota Bandung 40133. Terbit perdana mencetak 12 000 exp di Goldenweb, pada saat itu kalangan pers di Jawa Barat sempat tercengan dengan munculnya media baru, karena memang sejak kepemimpinan presiden Soeharto Siupp tidak ada lagi yang bisa keluar. Walaupun koran koran atau penerbit yang sudah melintang tidak bisa memperoleh SIUPP karena terbentur oleh berbagai kepentingan dan suasana politik saat itu.
Setelah perubahan dan negeri ini diguncang moneter, akhirnya melalui Menteri penerangan yang baru dikucurkanlah (dipermudah) memperoleh SIUPP. Saat itulah satu persatu media cetak mulai menggeliat dan memjamur koran maupun tabloid di seluruh indonesia. Bursa koran pun sempat terguncang, seolah terganggu media yang bermunculan. Dekimian juga wartawan cukup banyak dengan tidak ditopang oleh sumberdaya manusia yang kurang memadai. Apalagi pemerintah mensyaratkan bahwa setiap media yang memiliki wartawan diwajibkan untuk masuk ornanisasi profesi wartawan, sedangkan di indonesia hanya ada satu organisasi wartawan yaitu PWI (persatuan wartawan indonesia).
Dari hal tersebut akhirnya pemerintah juga membuka bebas bagi wartawan untuk mendirikan organisasi profesi wartawan yang sejenis, begitu dibebaskannya mendirikan organisasi sejenis, bermunculanlah organinasi sejenis di luar PWI. Para anggotanya ada yang mantan anggota PWI banyak juga yang tadinya sulit masuk PWI karena berbagai persyaratan dan lain halnya. Bermunculannya wartawan dari media baru, jumlah wartawan yang biasa meliput di berbagai kejdian maupun tempat tempat tertentu jadi membludak, bahkan yang status wartawan kini media elektronikpun (radio) bisa memiliki wartawan karena kebutuhan berita penyiaran. Jangan heran kalau di suatu acara para wartawan bisa muncul ratusan,konon yang kewalahan biasanya pemilik acara atau para pejabat yang diminta untuk diwawancara. Itulah dunia jurnalis yang tiba tiba membludak, ternyata membludaknya para pencari berita itu lambat laun menghilang karena harus berkompetisi dengan wartawan yang sudah malang melintang, sekaligus hilangnya media baru satu persatu karena tidak tahan memodali biaya cetak.
Bermunculannya media cetak dan media elektronika, informasi sudah tidak bisa dibendung dan ditahan lagi oleh pemerintah, perusahaan swasta terutama pemberitaan yang dapat merugikan kepentingan pemerintah dan perusahaan. "Gerah" mulai dirasakan oleh berbagai pihak, betapa tidak media adalah corong yang langsung bisa diketahui oleh masyarakat banyak. Terutama berita yang sensitif atau berita yang isinya memprofokasi yang menyebabkan khalayak antipati, baik terhadap individu seseorang maupun kelembagaan. Dari "ke gerahan" tersebut akhirnya lahir pula UU Pers No. 21 Tahun 1982 menjadi UU No. 40 Tahun 1999 Tentang Pers. Baik buruknya atau kurang dan tidaknya dan masih banyak berbagai pendapat U U ini jarang dipergunakan, karena pihak penegak hukum lebih condong mempergunakan KUHP. Apabila ada akibat dari pemberitaan yang dapat atau dianggap merugikan institusi maupun individu.

Jumat, 27 April 2012

Mengenang Persib tahun 80 an koran mandala


Mengenang persib yang selalu tampil sebagai juara di era kepemimpinan Ateng Wahyudi, menjadikan persib selalu disegani oleh klub klub yang ada di negeri ini. Betapa tidak, setiap tampil persib selalu sebagai pemenang. Entah apa yang menjadikan para pemain persib saat itu sangat bersemangat, menyatu, kekeluargaan dan disiplin. Sering kali tampil di vinal dan merumput di senayan, pulang membawa piala dan kegembiraan. Padahal di era tahun 1982 an itu tidak seperti era tahun 2012, para pemain tampak dipenuhi kebutuhannya. Kalau bicara kemungkinan banyak beberapa hal yang harus dibenahi, yang jelas persib tetap persib terus berjuang meraih kejayaan tahun 1980 an hingga 1990 an.
Kejayaan persib tahun itu membuat Walikota Bandung yang saat itu dijabat oleh Ateng Wachyudi, sampai membuat sebuah patung Adjat Sudrajat yang ditempatkan di simpang empat Tamblong-Sumatera-Bungsu-Embong. Sampai kini patung itu berdiri kokoh mengingat kejayaan persib yang saat itu para pahlawannya adalah Adjat Sudrajat, Ateng Hudaya, Sukowiyono, Jajang, Robby Darwis, Encas Tonif, Dede,Yusuf Bachtiar, Suryamin, , Boyke Adam, Sobur, Iwan Sunarya dan kawan kawan lainnya, selalu bermain sportif yang tinggi. Bahkan banyak orang mengatakan, kalau bola melambung ti daerah kotak pinalti dan ada Adjat Sudrajat, walaupun dalam kemelut bola sudah dapat dipastikan Adjat Sudrajat mampu menyundul bola masuk gawang.
Kalau saja persepakbolaan di negeri ini seperti dulu menjungjung tinggi sportifitas dan kini ditambah dengan kesejahteraan yang cukup baik termasuk sejalan dengan teknologi yang semkin maju, juga para pengurusnya mampu cukup dekat dengan para pemain, dapat diyakinkan dunia si kulit bundar akan lebih enak ditonton masyarakat luas ditambah dengan supporter tidak lagi beringas. Jangan lupa lagi kepada mereka yang menjadi pengasuh seperti Indra Tohir, Sunandar, Suhendar, tampanya mereka seperti yang sudah "dilupakan" Padahal taktik dan ilmu yang membawa persib ke rumput hijau di senayan adalah mereka, tidak ada salahnya diminta pendapat atau pemberi semangat. Demikian juga mereka yang pernah berlaga di lapangan kenapa tidak dijemput saja untuk berbagi pengalaman, seperti si penjaga gawang Sobur yang jarang kebobolan (Sonnihadi)

Kamis, 26 April 2012

Wartawan perang koran HU Mandala Bandung


Untuk menjadi wartawan perang, tidak mudah seperti halnya era teknologi. Ada dana sendiri perlengkapan secukupnya, naik pesat dan turun kemudian ke lapangan. Namun di era tahu 60 an, lain lagi wartawan dipilih kemudian mendapat didikan khusus di kemiliteran. Di Kota Bandung hanya ada 4 orang. Terpilih dan dianggap memenuhi syarat dari berbagai hal termasuk fisik juga keberanian dan abdi Negara. Mereka adalah Hanxah Ibrahim (Harian Karya), Krisna Harahap (Harian Banteng), Amir Zainun “Pikiran Rakyat” dan Arifin Azman (Warta Bandung). Keberanian para wartawan ini, bukan saja masih muda dan enerjik namun juga kecintaannya kepada negara ini. Masalahnya saat itu tahun 1964 sebelum meletus G 30 S PKI dan saat itu sedang konfrontasi dengan negara tetangga, atau lebih dikenal jaman itu sebutan Operasi Dwikora. Bisa dibayangkan kondisi Negara kita saat itu, pesawatpun yang paling baik adalah herkules, sedangkan Negara tetangga mendapat bantuan dari Negara yang lebih maju teknologinya. Namun karena kecintaan dan keberanian, tetap maju terus.
Padahal ke empat wartawan yang sudah mendapat pendidikan kemiliteran sesuai dengan bidang jurnalistik di tempat pelatihan prajurit di Batujajar itu, sudah mengetahui bahwa ke empat wartawan yang sudah terlatih dan mengantongi Wing terjun di medan perang itu disayembarakan untuk ditangkap pihak musuh. Bahkan pihak Malaysia mengumumkan, bahwa siapa saja yang dapat menangkap para wartawan akan mendapat hadiah sebanyak 1.000 (seribu ringgit) tahun 1964 mungkin sangat berharga sekali. Bagi para wartawan ini bernyali besar tetap akan terjun maupun dalam situasi apapun, akhirnya wartawan Hamzah Ibrahim bersama Arifin Zasman disertai 150 orang anggota pasukan PGT (Pasukan Gerak Cepat) sekarang kopaskhas, naik pesawat Hercules dari satu tempat yang sangat dirahasiakan. Sedangkan wartawan lainnya yakni Krisna Harahap dan wartawan Amir Zainun, telah siap dan berada di Pulau Sintang, mereka berdua menunggu rekannya yang sudah berada di awang awang untuk terjun di daerah Serawak. Rupanya keberadaan pesawat yang mengangkut pasukan gerak cepat termasuk dua orang wartawan Bandung itu, telah diendus pihak musuh, sebagaimana keberadaan ke empat wartawan yang akan diterjunkan telah diketahui pihak musuh. Entah bagaimana caranya mereka mampu mengendus kegiatan pihak pasukan dan wartawan. Giliran pesawat yang membawa pasukan dan wartawan sudah terbang merendah di atas Serawak, tiba tiba muncul pesawat pemburu Inggris dan melakukan pengejaran, namun pesawat pemburu tak bisa melakukan pengejaran karena pesawat yang ditumpangi sudah masuk wilayah RI kawasan Medan, Hercules AURI yang terus terbang itu tak bisa membatalkan penerjunan, sehingga pesawat harus memutar arah dan menuju kawasan pulau bali, hal itu kemungkinan cara pilot dan pimpinan lain mempunyai rencana lain sekaligus memastikan bahwa pesawat pemburu masih mengikuti apa tidak. Untuk kedua kalinya pesawat menuju Serawak, dan ketika berada di atas serawak tiba tiba turun hujan lebat menyebabkan 150 pasukan dan wartawan tidak bisa diterjunkan, kendati tidak ada lagi pesawat pemburu. Namun demikian mereka bisa bertugas di daerah perbatasan bersama prajurit lain dan dua wartawan yang terlebih dahulu berada di kawasan itu yakni Krisna Harap dan Amir Zainun. (Dari berbagai sumber/buku melacak sejarah PWI Cab Jabar HUT ke 35 PWI/Sonnihadi) Keterangan gambar: foto paling atas H Hamzah Ibrahim lama menjadi wartawan HU Mandala dan masih menekuni jurnalis di Bandung sebagai wartawan senior. Gambar selanjutnya Pro.DR H Krisna Harahap SH, MH pemilik HU Mandala. Keempat wartawan perang tersebut adalah anggota PWI Cab Jawa Barat.

Surat kabar Harian Umum Mandala Bandung


Ini adalah koran terbitan Bandung, beredar di seluruh pelosok Jawa Barat bahkan terakhir juga sampai ke Sulawesi, Brunai dan daerah Jambi. Saat itu tahun 1987, padahal koran ini koran yang termasuk yang dikonsumsi oleh masyarakat Jawa Barat. Banyak pewarta yang tergabung di koran ini, terutama yang berada di daerah daerah Jawa Barat memiliki perwakilan. Sampai sekarang tahun 2012, sebagian masih menggeluti profesi sebagai wartawan, demikian juga penulis tetap atau kartunis tetap, mereka masih eksis. Namun juga tidak sedikit mereka yang telah wafat karena faktor usia dan hal lain. Tidak heran kalau para karyawan/ti maupun wartawan/ti mereka yang pernah bergabung di koran HU Mandala, kebanyakan berhasil ketimbang terpuruk. Hal itu banyak dirasakan oleh para karyawan semuanya, bekerja di media yang satu ini ditempa bekerja sangat "serius" sehingga begitu bubar koran ini masing masing mampu berdiri sendiri maupun melanjutkan ke media lain. Mereka tidak perlu disebutkan, siapa yang sudah menjadi pejabat, pengusaha berhasil, pewarta yang berhasil dan banyak hal lainnya yang membuat mantan mantan atau sebut saja reruntuk HU Mandala. Hanya saya percaya mereka mengakui pelajaran atau pembelajaran di koran yang satu ini begitu baik dan sangat bermanfaat. Termasuk saya sendiri, sangat benyak pengalaman yang diterima berkat pemimpin saat itu Bang Haji Krisna Harahap SH MH kini ( Prof. DR H Krisna Harahap, SH. MH ) Pembelajaran sangat berharga adalah kalimat" wartawan datang ke redaksi harus bawa berita, jangan mencoba menjawab tidak ada " itulah kalimat yang sampai saat ini selalu jadi pemicu untuk mendapatkan berita, karena menurutnya begitu keluar rumah berita sudah ada di kiri dan kanan. Masih banyak pembelajaran yang telah dibukukan hingga jaman apapun, pelajaran itu yakin akan terus dipergunakan. Kalimat lain yang masing terngiang dan terbukti adalah " Kalian sekarang wajib bekerja keras, optimalkan kemampuan kalau kurang terus belajar dan terus belajar.Kelak akan terbukti kerja tidak usah datang ke kantor bisa bangun tidur langsung bekerja, mengirim berita maupun foto tak perlu pakai pos atau fax, nanti tinggal pijit sudah sampai" kayanya. Memang benar saat itu tahun 80 an hp pun belum beredah di masyarakat, apalagi komputer masih barang langka. Tapi kini 2012 teknologi semakin pesat. Kini kenyataan, terimakasih pak Haji sebagai bapak dan guru segalanya. Memang pembelajaran terus harus dilakukan, salah satunya adalah ketika harus meliput berita pembukaan SEA Games XIV di Senayan Jakarta yang saat itu diikuti oleh 8 negera se Asia Tenggara. Terbayang pembukaan oleh Presiden Soeharto harus memiliki ID yang susah diperoleh, namun tetap berhasil mengabadikan suasana. Bisa terbayangkan begitu susahnya, ketika mau keluar sebelum waktu pembukaan selesai karena hasil pemotretan harus diterima sebelum pukul 24.00 karena ditunggu terbit. Begitu melangkah keluar gedung megah itu, harus berlahi mencari taksi arah Cililitan (saat itu) maklum datang ke pesta besar itu tidak mempergunakan kendaraan sendiri maupun kendaraan kantor. Sepanjang jalan di dalam bus harus membuka film dan mencucinya, karena mengejar waktu jadi sesampainya di redaksi film negatif sudah kering dan langsung masuk kamar gelap dan mencetak. Teman teman di redaksi sudah siap masing masing pekerjaan. Tidak sampai itu, karena melihat hasil koran terbit dan baru hati lega setelah pagi hari di beberapa sudut kota banyak membaca koran. Itulah kepuasan bathin, hasil kerja susah payah terobati dengan pemandangan beberapa orang mengerubuti koran. Kalau sekarang jamannya teknologi begitu pesat, tak usah berlari ke redaksi. Tinggal enter saja berita dan foto sudah jadi, bahkan media elektronik bisa langsung tayang itulah teknologi, bahkan banyak yang berkomentar koran maupun majalah tinggal menunggu saatnya hilang, karena sudah ada media on line. Apakah anda termasuk yang percaya bahwa media cetak akan menghilang ? rupanya tidak mungkin karena media cetak adalah bisa dilihat kapan saja dan disimpan serta tentunya mudah di "kilo" dijual ..... silahkan koment kalau ada yang menambah ceritera ini, atau bagian dari cerita ini.

Rabu, 25 April 2012

Koran Mandala Bandung


Ini adalah Koran yang paling berani mengetengahkan berbagai berita, pada jamannya antara tahun 1970 sampai 1990. Tidak heran pada jaman orde baru itu kerap kali kantor redaksi dijaga polisi dan beberapa kesatuan, maklum koran yang satu ini memiliki armada (reporternya) banyak sekali dan selalu bersemangat mengejar berbagai peristiwa, baik itu yang menyangkut para pejabat maupun masyarakat yang perlu mendapat bantuan dari segi keadilan dalam pemberitaan. Saat itu sangat sulit untuk menjadi seorang wartawan, bahkan harus berjuang memdapatkan berita yang bisa dibaca masyarakat luas. Tidak hanya disitu, semua penulis maupun wartawan tidak mudah mendapatkan identitas, ada jenjang waktu seolah pembelajaran dari berbagai situasi. Tidak ada wartawan yang mendapatkan tanda pengenal atau sebut saja kartu pers dalam waktu satu tahun, rata rata 3 tahun baru mendapat kartu "pembantu wartawan" itu pun hanya berlaku 3 bulan, kalau salah langkah jalan satu satunya di "pecat". Apalagi untuk masuk organisasi yang saat itu hanya ada satu yang diakui pemerintah, yaitu PWI (Persatuan Wartawan Indonesia). Untuk mendapatkan ini sangat sulit karena berbagai syarat harus dipenuhi, dan melalui KLW atau sebut saja karya latihan wartawan. Sehingga tidak heran wartawan jaman itu hingga era reformasi banyak yang berhasil dalam bidang apa saja, baik menjadi pengusaha, politikus, budayawan, penerbit dan banyak lagi. Namun tetap saja yang tidak berhasil atau belum menemukan keberhasilan tidak sedikit juga, banyak anak anak para karyawan setelah ditinggal orangtuanya tidak terurus bahkan ada yang menjadi pengamen jalanan. Koran Harian Umum Mandala, memang mulai ada perubahan keberuntungannya sejak jamannya alm Soedomo menjadi Pangkobkamtib. Karena saat itu terjadinya peristiwa yang menggegerkan "dunia" betapa tidak, banyaknya para bromocorah hilang dan mayatnya ditemukan di dalam karung dan digeltakkan di pinggir jalan. Saat itulah koran yang berani memberitakan kejadian kejadian penembakan misterius hanya beberapa koran di Bandung dan di daerah lainnya, namun HU Mandala saat itu ketiban rejeki karena setiap hari menyuguhkan preman preman atau jago jago di daerah tewas di dalam karung. Itulah sejarah koran ini terlaris dan menggeser koran koran "raksasa" baik nasional maun daerah, masyarakat lebih memilih membeli koran "merah" istilah di peredaran karena informasi tentang siapa lagi yang jadi sasaran penembak misterius. Pengalaman memang segala galanya, wartawan tak kecuali piket siang malam, baik itu di kantor polisi, daerah rawan sampai harus tidur di kamar mati RSHS, Imanuel. Tapi biasanya kalau ada mayat dalam karung selalu dikirim ke RSHS.
Sangat menyenangkan walau melelahkan, betapa tidak tengah malam mendengar kabar sesosok mayat ditemukan di pinggir jalan sepi, dan ketika ditelusuri oleh beberapa wartawan memang benar ada, disaat itulah semuanya mulai berburu moment terjadilah berbagai lampu kilat disana sini mengundang masyarakat setempat berdatangan. Itulah salah satu pekerjaan yang sangat menguras tenaga, tanpa dilengkapi oleh peralatan canggih seperti sekarang, motretpun cukup pake hp kirim pake sms, teman banyak honor lumayar besar. Tapi jaman itu lebih puas melihat hasil kerja muncul di koran dengan tertera nama, itulah kebanggan. Nah untuk ceritera selanjutnya, akan saya teruskan apabila ada pembaca yang memberi komentar atau sedikit pertanyaan, pesan dll. Tolong kepada rekan seprofesi yang pernah menjadi penulis, wartawan/foto, karyawan, beri koment apapun kalimatnya sangat berterimakasih.(Sonnihadi)

Senin, 23 April 2012

Guru honorer digorok di kamar mandi


Karawang, Majalahmahardika.com.- Seorang guru honorer ditemukan tewas mengenaskan, dengan leher seperti disayat benda tajam. Belum diketahui jelas motif yang menyebabkak laki laki tersebut tewas dengan bersimbah darah di dalam kamar mandi (23/4) Agus Wahid (35) tinggal di kampung Tempuran, Karawang Jawa Barat diketahui sudah membujur kaku di kamar mandi oleh kedua orang tuanya yang kebetulan lewat di rumah korban dan memanggil nama korban tidak menyahut, kemudian masuk ke dalam rumah dan mendapatkan korban sudah tergeletak bersimbah darah. Jeritan orangtua korban yang saat itu menjelang magrib membuat masyarakat sekitar kampung tempuran berdatangan,dan mendapatkan kedua orangtua korban sedang meronta sambil menjerit histeris tidak jauh dari mayat korban yang bersimbah darah. Warga setempat saat itu juga langsung melaporkan ke Polsek Tempuran dan selanjutnya di TKP ditemukan beberapa alat bukti untuk bahan penyedikan, sedangkan saat itu juga mayat korban dibawa ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan visum et repertum. Pihak kepolisian tidak bisa menyimpulkan sabab musabab terjadinya korban sudah menjadi mayat, yang jelas pihak kepolisian masih mengumpulkan barang bukti. Apalagi mendengar ceritera dari warga setempat, bahwa korban selama ini dikenal sebagai orang baik dan tidak memiliki musuh. Kepala UPTD Pendidikan Tempuran Karawang Drs. Ana Juana yang menyempatkan diri datang ke tempat kejadian, pihaknya merasa prihatin dengan kejadian yang menimpa korban harus meninggal dengan cara yang sangat tidak manusiawi. Demikian juga beberapa rekan korban yang datang di olah TKP mengatakan, heran dan korban dikenal sebagai guru yang pendiam dan tidak memiliki musuh atau disenangi para temen temen.(SY/Karawang)

Bangunan SDN Kutagandok Karawang Nyaris Roboh


Karawang, Majalahmahardika.com.- Dunia pendidikan yang terus di perhatikan pemerintah guna menciptakan kualitas penerus bangsa yang tepat guna demi terwujudnya cita cita negeri ini memang terus berlanjut dan di galakan di setiap sektor, tapi sayangnya pemerintah sering melupakan tentang kualitas pisik bangunan yang digunakan untuk sarana belajar dan mengajar di gedung sekolah tersebut, Seperti halnya kondisi gedung SDN KUTAGANDOK II yang sangat memprihatinkan untuk kegiatan sistem belajar dan mengajar, mungkin sewaktu waktu akan roboh dengan sendirinya, apabila kalau tidak segera disentuh oleh para penguasa untuk memperbaikinya Kepala sekolah yang mendiami gedung reyot itu menyatakan, kami juga sangat prihatin dan kadang timbul rasa ngeri kalo lagi mengajar takut terjadi hal yang tidak di inginkan misalnya ambruk mendadak Sekolah ini didirikan tahun 1980 dan belum mengalamiperbaikan atau rehab apapun, beda sekali dengan sekolah yang lain yang sering mendapatkan perbaikan sekolah baik secara total maupun rehab kecil, kata kepsek SDN kutagandok II yang bertempat di wilayah kecamatan kutawaluya. Sering kami mengajukan perbaikan pembangunan gedung sekolah tapi tidak pernah dapat, entah kenapa padahal di wilayah ini SDN ini sering mendapatkan prestasi bagi murid yang ada, sayang pemerintah tidak pernah memperhatikan bangunan gedung tersebut, kalo terus begini dan gedung ini di biarkan begitu saja bisa mengundang bahaya bagi para siswa dan guru yang mengajar., tambahnya ( SY )

Jumat, 20 April 2012

Air mancur Monju Bandung


Air mancur di kolam yang ada di depan monumen rakyat jawa barat Bandung, memang indah pabila berfungsi/\. Pertengan April 2012 kolam ini kembali bisa dinikmati oleh para pendatang untuk melepas lelah pagi hingga sore. Memang kolan ini sebenarnya dilengkapi juga oleh sinar sinar lambu berwarna warni, namun sayang kini sudah rusak akibat tangan jahil dan tidak mendapat perawatan alias terbengkalai. Setelah air mancur kembali berfungsi kini tinggal penerangan di sekitar kolam itu diperbaiki, karena memang penerangan yang berjejer di depan kolan rusak karena tangan jahil. Kini pelataran monumen dan sekitarnya mulai tertata baik, kendati masih ada beberapa gubuk atau kios liar yang tetap bertengger. Biasanya pagi hari kawasan monumen ini selalu dipergunakan tempat olahraga,mulai dari anak sekolahan sampai manula. Monumen yang dibangun saat gubernur H Aang Kunaefi dan wakilnya Ir, H Soehoed Warnaen ini, memang panjang sejarahnya namun setelah berdiri ternyata bisa dinikmati oleh masyarakat luas. Kawasan monumen ini terbentang mulai dari depan kantor gubernur jabar Gasibu sampai ke depan kampus Unpad Jl Dipatiukur, kini jalan yang bisa menghubungkan Jalan Dipatiukur menuju Singaperbangsa-Jl Titiran ditutup pintu gerbangnya, karena sering dipergunakan balapan liar. Kawasan ini setiap hari minggu pagi sampai siang dipenuhi oleh para pedagang kaki lima dadakan, berbagai macam sesajian ada mulai makananan ringan hingga berbagai barang keperluan rumahtangga, perkantoran, sekolah komplit. Peredaran uang dalam satu hari di kawasan ini mencapai ratusan juta, bahkan pungutan pungutan liar pun nilainya cukup banyak. Untuk kebersihan saja para pedagang yang jumlahnya paling sedikit 1000 pkl dipungut paling sedikit Rp2000, bahkan lapak lapakpun diperjual belikan secara gelap dibawah tangan. Belum pungutan uang keaman dan berbagai pungutan, minimal setiap pedagang harus mengeluarkan uang sedikitnya Rp6000. Belum pedagang yang menempati lapak baru, ini terkadang rebutan untuk diminta uang lapak sampai kebersihan. Tidak jelas kemana perputaran uang siluman itu terkumpul, yang jelas para aparat tidak bisa berkutik. Apalagi mengusir atau melarang, karena pernah pelarangan berdagang di kawasan gasibu, hanya bertahan dua pekan. Itupun bertahan dijaga oleh bantuan beberapa angkatan, disamping trantrib.

alumni sman6-smpn3

Kamis, 19 April 2012

Pemimpin yang berhasil


Walau pun apa kata mereka, tetap mereka berdua ini adalah pemimpin yang berhasil, ingat mereka terpilih oleh suara rakyat. Baru kepemimpinannya berani menindak tegas para koruptor, boleh saja bersuara karena demokrasi.

Senin, 16 April 2012

Anak kandung digorok karena ingin kaya

Kondisi tersangka di sel tahanan Polres Karawang, untuk sementara biasa saja, namun pihak kepolisian segera akan membawa tersangka untuk diperiksa kejiwaannya. Karena ketika dimintai keterangan silsilah kejadian yang menimpa anak kandungnya, tersangka berbicara seperti yang ngawur namun jelas memberikan keterangan kepada penyidik. Walau demikian tersangka tetap harus dijaga serta diperiksa kejiwaannya melalui akhli, karena untuk menguatkan berbagai keterangan yang disampaikan kepada pihak penyidik di Polres Kawarawang. Sementara warga yang berada di sekitar rumah tersangka, mengaku tidak percaya kejadian yang menimpa anak dibawah umur.Mereka semuanya menghendaki agar tersangka diproses dengan benar dan tidak cepat keluar dari tahanan. Karena warga khawatir dengan prilaku tersangka yang dianggap sudah menyimpang sebagai manusia normal. (Sofyan Yunior/Karawang) ---------------------- Karawang, Majalahmahardika.com.- Anak balita diperkirakan baru 4,5 tahun tewas ditangan ayah kandungnya, setelah mempelajari ilmu keyakinan "kaya mendadak" Mamun (35) warga Kampung Pasirmuning Kec. Telagasari Karawang Jawa Barat, ditangkap polisi setelah melakukan aksinya membunuh anaknya sendiri yang baru berusia 4, 5 tahun (15/4-12) Kejadian yang menghebohkan masyarakat di kawasan Pasirmuning itu, berawal dari keluarga tersangka yang dikenal sebagai keluarga serba kekurangan, pergi ke daerah Sukabumi. Konon tersangka mencari ilmu keyakinan kaya mendadak. Di Sukabumi tersangka menemui seseorang yang dianggap sebagai guru, dan disanalah ia mulai berguru. Dari ajarannya itu tersangka kalau ingin kaya mendadak harus ada syarat yang harus dipenuhi, yaitu syaratnya harus melakukan ritual pembunuhan terhadap anak anak kecil yang jumlahnya mencapai 10 anak. Tidak dijelaskan bagaimana melakukan yang dijadikan syarat itu, bahkan harus melakukannya kepada anak anak yang masih berusia berkisar lima tahuan atau tergolong bayi lima tahun (Balita). Pengakuan tersangka kepada aparat di Polres Karawang mengatakan, dirinya bingung ketika sampai di rumah. Karena dorongan keinginannya terwujud cepat serta perasaan tak menentu akhirnya terjadilah hal yang sangat mengenaskan dan warga mengetahui peristiwa tersebut. Warga setempat kepada polisi mengatakan, memang tersangka selama ini hidupnya terlihat serba kekurangan dan sempat menghilang beberapa malam, dikira tetangga dan istrinya sedang mencari nafkah. Namun setelah pulang ke rumah tyerjadilah peristiwa yang memilukan. Polres Karawang kini menahan tersangka, dan mengamankan beberapa alat bukti serta melakukan olah TKP serta menunggu visum et repertum dari rumah sakit.(Sofyan Yunior/Karawang)

Minggu, 15 April 2012

Sonnihadi: Ingin kaya anak kandung dibunuh

Sonnihadi: Ingin kaya anak kandung dibunuh

Ingin kaya anak kandung dibunuh

Karawang, Majalahmahardika.com.- Anak balita diperkirakan baru 4,5 tahun tewas ditangan ayah kandungnya, setelah mempelajari ilmu keyakinan "kaya mendadak" Mamun (35) warga Kampung Pasirmuning Kec. Telagasari Karawang Jawa Barat, ditangkap polisi setelah melakukan aksinya membunuh anaknya sendiri yang baru berusia 4, 5 tahun (15/4-12) Kejadian yang menghebohkan masyarakat di kawasan Pasirmuning itu, berawal dari keluarga tersangka yang dikenal sebagai keluarga serba kekurangan, pergi ke daerah Sukabumi. Konon tersangka mencari ilmu keyakinan kaya mendadak. Di Sukabumi tersangka menemui seseorang yang dianggap sebagai guru, dan disanalah ia mulai berguru. Dari ajarannya itu tersangka kalau ingin kaya mendadak harus ada syarat yang harus dipenuhi, yaitu syaratnya harus melakukan ritual pembunuhan terhadap anak anak kecil yang jumlahnya mencapai 10 anak. Tidak dijelaskan bagaimana melakukan yang dijadikan syarat itu, bahkan harus melakukannya kepada anak anak yang masih berusia berkisar lima tahuan atau tergolong bayi lima tahun (Balita). Pengakuan tersangka kepada aparat di Polres Karawang mengatakan, dirinya bingung ketika sampai di rumah. Karena dorongan keinginannya terwujud cepat serta perasaan tak menentu akhirnya terjadilah hal yang sangat mengenaskan dan warga mengetahui peristiwa tersebut. Warga setempat kepada polisi mengatakan, memang tersangka selama ini hidupnya terlihat serba kekurangan dan sempat menghilang beberapa malam, dikira tetangga dan istrinya sedang mencari nafkah. Namun setelah pulang ke rumah tyerjadilah peristiwa yang memilukan. Polres Karawang kini menahan tersangka, dan mengamankan beberapa alat bukti serta melakukan olah TKP serta menunggu visum et repertum dari rumah sakit.(SMadangkara/Karawang)

Senin, 09 April 2012

Tomcat ditemukan di Bandung

Ribut telepon Puskesmas ditemukan serangga menyerupai tomcat Ini terjadi tadi pagi di kampung Haurmekar RT 04 RW 01 Kelurahan Sadangserang Kec. Coblong Kota Bandung, warga setempat heboh karena ketakukan dengan jenis serangga yang menyerupai tomcat. Tidak jelas apa benar tomcat yang dimaksud adalah serangga yang selama ini di isuekan bisa menyebabkan keracunan di dalam tubuh seseorang yang kena gigitannya, atau memang serangga biasa yang ada di setiap daeah. Pihak puskesmas Puter yang datang ke lokasi kejadian, konon membawa serangga tersebut untuk diteliti lebih lanjut. Sejauh ini belum menyebabkan tubuh anak kecil mengalami luka akibat kehinggapi tomcat? itu. Warga setempat menginginkan pihak puskesmas atau kelurahan cepat turun tangan sebelum jatuhnya korban,apabila benar serangga yang ditemukan itu adalah tomcat. Kepengurusan setempatpun tidak ambil peduli, karena kebetulan tidak ada yang ditempat hanya masyarakat saja yang berinisiatif menghubungi puskesmas.(Lilis maghita bungsu)

Minggu, 08 April 2012

Mahasiswa jual baju bekas sangat murah

Sekumpulan mahasiswa/wi berkreasi. Ini adalah gambar sekumpulan ibu ibu yang mengerumini setumpuk pakaian bekas yang dijual sangat murah oleh mahasiswa/wi yang jeli ber berkreatif. Tanpa modal mereka mengumpulkan pakaian bekasnya dan digundukkan di kawasan monumen, ternyata laku keras. Bagaimana tidak, lima potong pakaian hanya berkisar Rp10 rebu s/d Rp15 rebu,padahal pakaian tersebut masih bagus dan layak dipakai. Ada ada saja ide cemerlang menghasilkan uang para mahasiswa. baik untuk ditiru.(gbr depan Unpad Bandung/monument) Ternyata di sisi lainnya ada juga mahasiswa yang khusus menjual sepatu sepatu masih 80% bagus dan anehnya dijual sangat murah, katanya mereka ini hanya percobaan disamping membantu para pembeli yang hanya mampu membeli barang bekas. Mereka memang sangat memerlukan pakaian pakaian yang masih baik atau yang dikatagorikan layak untuk dipakai. Selain barang yang biasa dipergunakan oleh para mahasiswa ke kampus juga mereka memajangkan beberapa peralatan yang biasa di kamar kostnya, seperti cermin bekas, jam dinding, adaptor hp dan banyak lainnya. Seli (24) dari fak. Ek Unpad mengatakan, mereka menerima barang barang bekas dari sesama teman yang sudah selesai kuliah dan tiadk membawa pulanag ke rumahnya. Ada yang diberikan begitu saja ada yang dijual borongan dengan harga murah. Seperti Komp. P4, mereka hanya membeli Rp50 rebu perak dijual seratus rebu perak, buku buku bekas yang memang harganya cukup mahal kalau sengaja membeli satuan, hanya dihargakan Rp20 ribu, padahal kalau satu buku bagi mereka yang memerlukan harganya mencapai Rp80 an. Ternyata barang bekaspun sangat berguna untuk kalangan mahasiswa yang suka berhemat atau mereka yang mandiri. Namun disamping yang mandiri tidak sedikit mereka yang berduit turut serta menjajakan karena pengaruh lingkungan dan beradaptasi dengan mahasiswa sendiri.(Lilis Maghita bungsu)

Sabtu, 07 April 2012

141 mobil patroli masuk lapangan gasibu

141 Mobil patroli Polrestabes Bandung Dikumpulkan di Lapangan Gasibu
Bandung, (Majalahmahardika.com).- Sebanyak 141 kendaraan patroli Polrestabes Bandung, dikumpulkan di lapangan Gasibu Bandung tadi pagi. Bertindak Inspektur upacara Kapolrestabes Bandung. Semua Kasatfung berkumpul mendengarkan beberapa arahan Para anggota polisi yang bertanggungjawab dan tugasnya membawa kendaraan dinas tersebut, selayaknya dan wajib merawat kendaraan dinas walaupun kendaraan tersebut selalu berganti ganti anggota. Dari beberapa anggota yang sempat dihubungi majalah ini mengatakan,memang sulit sulit dan tidak, karena antara tugas dan merawat selalu kesulitan. Jadi menurut mereka sebisa bisanya apabila situasi terkendali dan sempat merawat dipergunakan untuk servis atau memeriksa peralatan lainnya.Namun ada juga yang harus mengocek kantor sendiri, karena kalau ke pool akan antri dan lama, katanya. Apel kendaraan dinas untuk pelayanan dan patroli itu menurut Kompol Polwan Nuraida, yang hadir tercatat sebanyak 141 dan lainnya kemungkinan kondisi kendaraan tidak bisa jalan atau dalam perbaikan.(Sonnihadi)

Jumat, 30 Maret 2012

BUBARKAN PARTAI PARTAI POLITIK ?

Aksi demonstrasi di Kota Bandung sama dengan kota kota lainnya, namun di sini ada yang menarik untuk dibaca dan dicari maknanya. Selembar spanduk yang diusung salah satu ormas di angkat tinggi tinggi dan yang menaiknya adalah tulis spanduk, tenntu dengan menariknya tulisan itu banyak yang mengambil gambar dan memotretnya. Bagaimana tidak menarik, karena tulisan itu terbaca "BUBARKAN PARTAI PARTAI POLITIK" entah apa maksud dan tujuan atau alasan tulisan di spanduk itu, karena ketika ditanya kepada pembawanya mereka tidak bisa menjawab dengan jelas dan dapat dimengerti.

Turut demo tapi duduk saja cape

Banyak pengikut demo ternyata mereka yang tidak mengetahui persoalan apa yang disuarakan atau tuntutan para pendemo kepada pemerintah maupun kepada wakil wakil rakyat. Mereka didatangkan dari beberapa desa, termasuk ibu ibu yang membawa anak anaknya.Karena kebanyakan yang didatangkan dari daerah terpencil tidak bisa meninggalkan anak anaknya yang masih kecil kecil, alasan lain mereka ikut rombongan hitung hitung piknik ke kota, katanya. Seperti tampak dalam gambar mereka datang di tempat tujuan, hanya duduk dan mengantuk kalau ada yang teriak ikut teriak kalau ada yang tepuk tangan ikut tepuk tangan dan tertawa. Jangan tanya tentang demo atau tuntutan karena mereka sama sekali tidak mengerti.

ikl tengah