a1

Friday, March 2, 2012

Mantan jaksa dibacok

Mantan Jaksa dibacok di depan para wartawan Bandung, (Majalahmahardika.com) Deddy Sugarda (44) tiba tiba nyelonong di kerumunan wartawan yang sedang berusaha mewawancarai mantan jaksa dari Kejaksaan Negeri Cibinong, Bogor, Jabar yang kini menjadi terdakwa kasus korupsi. Crak !!!! kepala Sistoyo dibacok hingga berlumuran darah. Keributan pun terjadi dan sipembacon saat itu juga ditangkap, karena tidak lari dan tampak seperti "puas" telah melakukan niatnya. Hal tersebut terjadi di kawasan gedung Tipikor Bandung seusai terdakwa disidang, begitu cepat kejadian itu terjadi kendati para aparat membawanya dengan kawalan, namun sayang pihak kepolisian saat membawa terdakwa dari ruang sidang tidak terlihat hanya beberapa orang berpakaian preman. Mantan Jaksa yang didakwa menerima suap dari pengusaha sebanyak Rp99,9 juta itu menderita luka sepanjang 8 cm dengan kedalaman 1 cm sehingga harus dijahit di RS Halmahera Jl. Halmahera Bandung. Sedangkan, Deddy diboyong ke Ma Polrestabes KotaBandung untuk dimintai keterangan dan statusnya langsung menjadi tersangka. Menurut Kasubag Polrestabes Bandung, Komisaris Endang Sri Wahyu Utami kepada wartawan, pelaku melakukan pembacokan kepada Sistoyo, karena sakit hati dan geram melihat tingkah laku para koruptor. Bahkan pelaku sebelumnya sudah merencanakan pembacokan itu kepada mantan jaksa bernama Cirus Sinaga namun niat itu tidak kesampaian. Dari pemeriksaan lanjutan di Mapolrestabes Bandung, ternyata Deddy diduga keras ada keterkaitan dengan salah satu LSM di Bandung, di rumahnya kedapatan beberapa lembar "ajakan" untuk memberantas para koruptor, hal itu ditemukan oleh pihak kepolisian ketika rumah Deddy di daerah Jl Kiaracondong Bandung digeledah. Selain berbagai plakat atau selebaran juga ditemukan sebilah golok yang menyerupai golok yang digunakan pembacokan di lingkungan kantor tipikor. Sementara itu menurut beberapa sumber, mengatakan, pembacokan terhadap Sistoyo tetap salah. Namun, kata peneliti hukum Indonesia Corruption Watch (ICW) Donal Fariz, insiden itu juga harus dimaknai sebagai bentuk kemarahan publik atas hukum yang tidak adil serta begitu mudahnya aparat hukum dibeli. Disamping dirasakannya putusan pengadilan tidak dihargai oleh para terpidana maupun oleh sebagian penegak hukum yang justru menjadi koruptor, katanya. Ketua Pengadilan Negeri Bandung Joko Siswanto mengaku kecolongan, dalam kejadian itu . Sebenarnya sudah koordinasi dengan pihak kepolisian, Kejari Bandung, Kejati Jabar dan KPK. Hal itu setelah terjadi sebelumnya Sistoyo dikejar kejar massa seusai persidangan. (Sonni Hadi)

No comments:

Post a Comment

Silahkan tulis komentar anda

ikl tengah

Buka Bersama Komunitas Jiwalumaju ++